Pages

Tuesday, April 19, 2011

Panglima TNI “TNI Siap Berangkat, Apabila Negosiasi Gagal”


Jakarta- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan siap diberangkatkan ke Somalia dalam upaya pembebasan 20 orang Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) MV Sinar Kudus yang di sandera perompak Somalia di sejak 16 Maret lalu, apabila negosiasi pemerintah gagal dan tidak membuahkan hasil.


“TNI siap. Tetapi pemerintah saat ini lebih mengedepankan negosiasi. Manakala negosiasi itu gagal, TNI siap berangkat,” kata Panglima TNI. Laksamana TNI. Agus Suhartono.  Di Jakarta Sabtu (16/04)
Panglima juga menegaskan, dalam upaya pembebasan sandera ada beberapa opsi yang bisa di lakukan, di antaranya upaya negosiasi oleh pemerintah dalam hal ini kementerian Luar Negeri (Kemendagri), diantara beberapa opsi itu, Pemerintah memutuskan untuk mengedepankan negosiasi, hal itu sangat baik untuk menjamin keamanan para ABK yang di sandera.

“Jadi, sementara masih diupayakan negosiasi. Jika negosiasi gagal, kami siap untuk berangkat,” tegasnya.
Menanggapi upaya pembebasan yang sudah dilakukan Militer Pemerintah Malaysia dan Korea Selatan terhadap kapal milik mereka yang juga di sandera perompak Somalia, Panglima menjelaskan bahwa, kapal milik ke dua negara itu posisinya masih berada di laut saat dibajak, sementara untuk ABK kapal pengangkut nikel dari Pomala, Sulawesi, tujuan Rotterdam, Belanda itu sudah di bawa ke daratan.

“Penggunaan militer oleh Malaysia atau Korea Selatan, karena kapal mereka masih berada di laut, saat dibajak. Sedangkan ABK Sinar Kudus sudah berada di daratan, sehingga negosiasi adalah upaya penyelamatan yang paling aman bagi keselamatan para ABK itu,” jelasnya.

Saat ini pemerintah tengah merancang mekanisme penyerahan uang tebusan yang diminta perompak, karena para perompak meminta tebusan sebesar 2,6 juta dolar AS, lalu sempat bertambah menjadi 3,5 juta dollar AS, namun setelah melakukan serangkaian negosiasi, para perompak akhirnya menurunkan nilai tebusan menjadi 3 juta dolar AS atau sekitar Rp 26 miliar.

Sejak Maret-April ini, perompak Somalia sudah  menahan 41 kapal dan menyadera sekurangnya 583 orang , termasuk 20 WNI.

No comments:

Post a Comment